Saturday, March 31, 2012

kisah bersama aji hanya 4 lagu


 Terlalu jauh melangkah pada kisah hari ini yang bisa membawakan kita pada sebuah kasih seorang anak kepada orang tuanya dimana mereka harus membanting tulang hanya untuk segembol uang recehan ,kertika hari menjelang sore rombongan segera mengangkatkan roda dari sebuah parkiran taman matahari bogor .
Datang seorang anak yang belum cukup umur mejulurkan tanganya yang lemas keatas bus wisata yang sebentar lagi bergegas menancapkan gas ke arah jalan raya hendak pulang menuju bekasi city, si kecil dengan memegang erat sebuah alat musik kecil mirip gitar [kentrung] kataku.
segera melantunkan sebuah lagu BANG TOYIP,LAGU DOREMI,...hinga 4lagu yang membuat ku dan seluruh pendengar terhibur dibuatnya ,dengan suara lenting dia bernyanyi,dengan semangat tinggi dia mengeluarkan lagu-lagunya yang sudah biasa dia nyanyikan,dengan lirik lagu yang kadang dia ubah sediri diapun bernyanyi dengan membuka mulut yang imut -imut dengan lebar-lebar terkadang  tersenyum kulum bila melirik matanya  kepadaku.

sempat kutanya:aji namanya sekarang masih duduk di bangku SD kelas 3 yang tidak jauh dari daerah itu,"apa kamu tidak takut kalau keliwat daerah sini"?saya gak takut udah biasa pulang gelap-gelap,katanya.bahkan dia sendiri berkeinginan jika besar nanti ingin menjadi pulisi."berapa pendapatanmu setiap hari"?

kebetulan  saya baru dapat 10.000 hari ini mah agak sepi ,katanya.

Ternyata dengan tambahan di rombongan ku lumayan si aji bisa tersenyum mengembol pendapatanya hari ini dan mohon ijin katanya mau turun dan pulang.

''saya mau belajar''. besok sekolah


Kisah ini  tentang Pengamen, yang selalu dapat kita jumpai tiap hari di jalanan,buskota, rumah makan, sampai kereta api, seperti menempati posisi yang tidak menguntungkan pada kelas sosial masyarakat.
Bagi mereka, pekerjaan mereka sama mulianya dengan profesi lainnya. Dan oknumlah yang melahirkan konotasi negatif dari pengamen. Namun  sebagian masyarakat seperti tidak mau tahu, profesi ini tetaplah bernada miring, fals. Yang mereka tahu, pengamen adalah kumpulan manusia malas, pemaksa, dan amat mengganggu., jumlah pengamen mencapai ribuan orang. Sebagian dari mereka menyadari konotasi miring yang ditujukan kepada mereka. Lalu mereka biasanya membentuk kelompok atau kantung-kantung kesenian jalanan sebagai semacam pembelaan. Salah satu komunitas yang terkenal dan sudah punya base camp permanen adalah Komunitas Penyanyi Jalanan .  Setiap komunitas biasanya punya kegiatan masing-masing, ada yang menggelar arisan ada juga yang bikin grup Band kecil-kecilan.
Pengamen-pengamen yang tergabung dalam komunitas semacam itu bahkan mengaku mereka bukan tipe pengamen yang membawakan lagu asal-asalan atau meminta uang secara paksa kepada penumpang. Meski beberapa dari mereka bertampang seram dengan tubuh penuh tato, tetapi mereka tetap berusaha ‘tampil’maksimal di depan penumpang,pendengar yang setia mendengarkan lagu ecrek-ecreknya yang terbuat dari alat bekas tutup botol yang agak sedikit berkarat,dan kadang ada yang lebih modern . Mayoritas suara mereka juga bagus-bagus mendayu dayu bagaikan alunan lagu pada sebuah albun yang pernah didengar kita setiap hari.

Cara ‘ngamen’ di Jakarta  atau di daerah- lainya memang macam-macam, ada yang hanya bertepuk tangan sembari menyanyi dengan suara tak jelas juntru membuat  terhibur karena membuat melek terpaksa dengan suara yang menusuk daun telinga dengan sedikit tersenyum dua senti kekiri saja. Ada yang berorasi membaca puisi, ada yang main sulap dan sebagainya. 
Mereka hanyalah contoh dari anak-anak yang bekerja setiap hari untuk mendukung perekonomian keluarga. Dan memang tidak selalu kondisi yang mereka hadapi memang buruk.

Lagipula tidak ada larangan bagi anak untuk bekerja, sepanjang pekerjaan itu tidak menganggu perkembangan anak bersangkutan.

Lembaga Penelitian yang kerap meneliti tentang anak jalanan mengatakan bahwa anak-anak perlu diajari tentang pekerjaan karena itu merupakan unsur yang penting dalam pendidikan.Aji kau tetap anak bangsa semoga nanti cita-citamu tercapai,sudah banyak pengamen yang meningalkannya menjadi artis dan membuat band serta masuk INDONESIAN IDOL



         






                          
GITAR KECIL TUA KU                                                              KARYA: YUDI HARYANTO 






gitar kecilku 


ku angkat di pagi hari dan bernyanyi .. kau ku angkat


bersama suara.... kuayunkan dengan lagu sendu yang merindu


mengiringi fals kau melupakanya hingga aku terniang berdiri dan bernyanyi






nyanyian yang kadang menutupi telinga


kau tetap ku angkat dengan ayunan jariku yang  


hinga kamu....kamu.... terkulum senyum dua senti kau mengakak ha ha


tawa lagu yang didengar telingamu






aku tak sudi ...... kau tutup telingamu


sudi aku menghiburmu dengan ayunan tangan


tergoyang goyang jarimu mendengar gitar tuaku ...aku takut


besok gitar tua ku akan renta......dan putus....aku takut.

Saturday, March 3, 2012

----------------------------------putaran roda-----------------------



poem 
putaran roda

malam kelam besok kan terang

pagi hari tiba meningalkan jingga

jingga yang merona memancarkan sejuta impian

hingga ku kan terlelap dan tertidur bagaikan sirna



kau hadir dalam mimpi hinga terbit sinarmu

sinarmu yang selalu kunanti bagaikan putaran roda

kau selalu riang berjalan menyusuri alam

kau berputar riang


malam kelam tiba aku tak akan kuasa memandang Mu

keangungan Mu

kita tersujut ya robb alam semesta hinga jingga tengelam kelam

terbitkan mata mu dipagi hari ceria 

karya: yudi haryanto

Read more »